XMsD68HnejBXABBaSiR3nl4DhiBV28OkDfbqDe4F

Lagi, Pemilwa FIS UNY Tanpa Pasangan Calon BEM

 



“Begini, kita dari KPU (FIS) tahun ini juga (telah) mendapat gambaran bagaimana Pemilwa (Pemilihan Umum Mahasiswa) tahun lalu (berjalan) seperti apa dan penyakitnya sama. Yaitu krisis calon pemimpin. Bahkan, yang tahun lalu, untuk pendaftaran sendiri, sampai mundur jauh dari timeline yang sudah disepakati.”


Demikianlah kalimat tersebut terlontar dari Ketua KPU (Ketua Komisi Pemilihan Umum) FIS UNY, Galih Setiawan tatkala dihubungi wartawan Philosofis via daring. Mahasiswa Administrasi Publik tersebut mencoba menjelaskan mengenai problem “krisis calon pemimpin” yang menimpa Fakultas Ilmu Sosial UNY.


Di mana hal ini berangkat dari nihilnya peserta yang mendaftar Calon Ketua BEM FIS, HMPG, satu jam menjelang penutupan perpanjangan pendaftaran Pemilwa. Bila merujuk alur waktu yang telah dirancang KPU FIS, masa pendaftaran telah usai pada tanggal 20 November 2020 kemarin. Namun, karena alasan masih terdapatnya kekosongan pendaftar di salah satu Himpunan dan pada tingkat BEM, maka waktu pendaftaran diperpanjang tiga hari.

 

Dari Sarkas sampai Sedikit Intrik


Sebelumnya KPU FIS, melalui Instagram resminya, telah aktif mengunggah cerita yang berisi informasi menyoal pendaftaran Pemilwa. Mereka juga tak luput menandai akun Instagram Ormawa (Organisasi Mahasiswa) yang berada dalam lingkup Fakultas Ilmu Sosial. Pun, KPU FIS juga giat mengunggah konten yang berisi tanggal-tanggal penting rangkaian agenda Pemilwa, demi memberi tanda pengingat.


Selain itu KPU FIS juga kerap kali mengunggah story Instagram yang bernada sopan, seperti mengingatkan soal waktu. Namun, melihat usahanya tak digubris, KPU pun banting metode hingga akhirnya mengunggah konten bernada sarkas. Upaya ini dilakukan di hari-hari terakhir perpanjangan pendaftaran.


Gimana nih? Beberapa jam sebelum penutupan, tapi masih belum ada yang daftar”, demikianlah tulisan yang tertaut dalam unggahan KPU FIS UNY. Postingan tersebut pun juga diramaikan dengan tagar #fiskrisispemimpin. Tak cukup sampai situ, dalam konten unduhan yang sama, terdapat pula tulisan tajam, seperti: “Gak pantes jadi agent of change, jadi pemimpin aja gak sudi.”


Sindiran terbuka yang dilakukan oleh KPU FIS tersebut bukan hanya terjadi di hari itu saja. Akan tetapi, sudah terdapat konten serupa sejak 17 November 2020, atau tiga hari sebelum penutupan Pemilwa (jika tanpa perpanjangan). Menurut Ketua KPU, unggahan-unggahan sarkas tersebut, bertujuan untuk membuat “panas” Ormawa.


Unggahan-unggahan bernada “menghantam” dari KPU FIS itu lantas mendapat umpan balik dan  menjadi sedikit intrik, yang ikut mewarnai proses Pemilwa tahun ini. Hal ini dikisahkan langsung oleh Ketua KPU FIS. “Jadi, (ada - red) salah satu anggota saya, (KPU) agak sarkas dengan membuat caption WA (Whatsapp), ‘Maba jangan sampai krisis pemimpin’. Kemudian, dari kating ada yang komen (dengan kalimat)  ‘lambemu.’” Kisahnya.


Wartawan Philosofis sempat menanyakan, siapa gerangan mahasiswa yang ia maksud, namun Galih memilih untuk merahasiakannya.

 


Seperti Tahun Lalu


Apa yang terjadi dengan Pemilwa FIS tahun ini (2020), bukanlah barang baru. Dari jejak digital yang tertinggal di akun Instagram KPU FIS UNY, dapat dilihat bahwa KPU FIS tahun sebelumnya juga mengalami kendala yang sama, yakni pengunduran pendaftaran yang terus-menerus terjadi akibat sepinya minat Peserta Pemilwa. Pun pada akhirnya, hanya terdapat satu pasang calon Ketua BEM FIS 2019.


Mutawakkil Hidayatullah, Ketua KPU FIS 2019, menerangkan perihal sulitnya mencari Ketua BEM FIS. Ia bercerita, “Entah apa yang membuat kita menjadi kurang kesadaran untuk menjadi peserta Pemilwa. Padahal, (KPU FIS) persiapannya sudah cukup panjang, namun dengan kurangnya minat mahasiswa FIS pada Pemilwa tahun lalu membuat kurang, seperti kampanye setiap Paslon (Pasangan Calon).”


Ia juga mengaku merasa miris kala hanya terdapat satu Paslon BEM FIS

 


Tidak Ada Calon Ketua BEM FIS?

Dihubungi via daring pagi hari setelah penutupan perpanjangan pendaftaran, 24 November 2020, Andika Krismondo, Ketua BEM FIS 2020 menyampaikan tanggapan perihal belum adanya calon penerusnya.


Pria yang kini menekuni bisnis pembuatan peta di “Mondo Mapping Store” itu mengatakan, ada tiga alasan mengapa belum ada calon yang mendaftar sebagai Ketua BEM FIS. Pertama, karena Pandemi Covid-19 menurunkan  gairah berorganisasi Ormawa. Kedua, karena lelah berorganisasi, dan ada rencana yang lain (seperti menyiapkan skripsi dan mencari pengalaman bekerja). Ketiga, karena keraguan tidak adanya support system setelah terpilih.


“Tapi, sejauh ini, sebenarnya ada yang minat (mendaftar Calon Ketua BEM FIS-Red). Cuma, kemarin komunikasi itu, (KPU FIS) belum dapat calon. Jadi, ya, ini krisis,” tukasnya. Lebih lanjut, ia sendiri berharap KPU FIS melakukan perpanjangan pendaftaran lagi.


Apa yang dikatakan Mondo, selaras dengan pandangan Mutawakil. Mahasiswa Ilmu Sejarah itu berujar, “Menurutku, tetaplah diperpanjang, namun Ormawa itu perlu ditekan agar komitmen untuk memenuhi peraturan yang udah dibuat. Ancam dengan dibekukan Ormawa.”


Sementara itu, KPU FIS 2020, Galih telah memutuskan untuk tidak memperpanjang pendaftaran. Menurut Ketua KPU FIS 2020, KPU FIS ingin menyadarkan Ormawa, bahwa bila tidak segera bergerak mereka yang akan rugi sendiri. KPU FIS juga tidak mau terus-menerus memanjakan Ormawa dengan perpanjangan waktu. Sebab, perpanjangan masa pendaftaran sebelumnya sudah disepakati dan disanggupi Ormawa.


“Jadi, mereka juga harus konsekuen dengan peraturan yang sudah dibuat,” tutup Galih. Sampai berita ini selesai ditulis, 24 November 2020, tiap-tiap Himpunan Mahasiswa Jurusan  di Fakultas Ilmu Sosial telah mengirimkan perwakilan untuk menempati Calon Ketua Hima (Himpunan Mahasiswa). Namun, posisi Calon Ketua BEM FIS yang belum  memunculkan nama, barang satu pun. 


Farras Pradana 

Reporter: Farras Pradana

Editor: Dissara

 


Related Posts

Related Posts

Posting Komentar