Suasana demonstrasi sore itu (Foto: Iqbal Fauzi Abadi) |
Kamis, 14 Maret 2024, hujan lebat disertai angin kencang mengguyur massa aksi yang berkumpul di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Sebelumnya, sekitar pukul 16.00 WIB, para demonstran telah memadati area depan Istana Negara dan melakukan long march. Massa aksi yang terdiri dari berbagai organisasi, mahasiswa, hingga buruh hadir untuk Memperingati 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi. Akan tetapi, di tengah kerumunan, vokal suara Eni Lestari (40) bicara soal nasib pekerja migran.
“Kekecewaan kami (pekerja
migran-red) bahwa Presiden Jokowi gagal memenuhi janji-janjinya.
Dijanjikan tanpa biaya dan memenuhi kebutuhan pekerja rumah tangga migran, tetapi
nyaris tak ada. Kebutuhan pangan naik,tetapi gaji pekerja migran tidak naik,”
ucap Eni Lestari, perwakilan Beranda Migran, sebuah organisasi yang menaungi
para pekerja migran.
“BPJS harus bayar
tiap bulan, biaya sekolah juga harus dibayarkan,” imbuhnya dengan nada kecewa.
Eni menambahkan, sejatinya para pekerja migran
berharap banyak pada kepemimpinan Jokowi karena berasal dari kalangan rakyat.
Meski kenyataannya, kedekatan dengan rakyat tersebut dibangun hanya akal-akalan
untuk memuluskan rencana Jokowi mendirikan dinasti di negeri ini.
Selain itu,
terdapat Undang-Undang (UU) yang dianggapnya diskriminatif, yakni UU Perlindungan
Pekerja Migran No. 18 Tahun 2017. UU tersebut mengatur tentang para pekerja
migran yang harus bekerja dibawah naungan agen swasta.
“Sejatinya kami
sudah tahu harus bekerja ke mana, harus lewat mana. Tanpa harus melalui
proses lewat agen swasta yang ribet,” ujar Eni kepada wartawan Philosofis.
Ia juga
menyinggung mengenai aturan bebas biaya. Faktanya pada tahun 2020, Jokowi mengeluarkan
aturan bebas biaya, namun aturan tersebut tidak sepenuhnya bebas.
“Kami tidak bebas
sama sekali soal biaya. Keberangkatan, visa, dan sebagainya harus kami tanggung
sendiri, bahkan sampai harus berhutang. Pada akhirnya gaji kami habis untuk
itu.” pungkasnya.
Iqbal Fauzi
Abadi
Reporter: Hisyam
Billya, Iqbal Fauzi Abadi