XMsD68HnejBXABBaSiR3nl4DhiBV28OkDfbqDe4F

Tebar Pesan Damai, Pengunjuk Rasa Berbagi Bunga di Jalan Kusumanegara

Seorang Pedestarian mengucapkan terimakasih setelah diberi bunga oleh massa aksi, Jumat (10/2/2020)

Jalan Kusumanegara,  Yogyakarta, tampak ingar oleh sekelompok mahasiswa dan pelajar yang menenteng mawar, seraya membagikan sekuntum puspa kepada warga sekitar. Tak jarang, terbit ucapan terima kasih dari pedestrian kala disodorkan bunga oleh para Mahasiswa.

Demikianlah, hal tersebut tampak terlihat dari salah satu momen yang berhasil ditangkap wartawan Philosofis, kala Aksi Tahta Untuk Rakyat, Jumat (10/2/2020). Bertajuk #kusumanegaraberdering, massa aksi tak hanya berbagi bunga. Namun, mereka juga menyebarkan masker secara gratis, tatkala bertemu dengan pejalan kaki dan pedagang.

Diprakarsai oleh Koalisi Masyarakat Resah, sebagaimana diungkap Diego Febriyanto, aksi bagi-bagi bunga ini dimaksud sebagai upaya simbolis, demi membangun stigma bahwa perlawanan tak harus menampilkan wajah penuh kekerasan, tapi gerakan massa bisa juga tampil dengan kasih sayang.

Diego,  yang menjadi salah satu peserta aksi, juga menambahkan bahwa demonstrasi tersebut dilangsungkan demi memberikan harapan kepada masyarakat Yogyakarta, agar tetap kuat menghadapi tantangan yang akan datang. 

“Pembagian bunga dan masker tersebut juga demi memberikan harapan kepada masyarakat (untuk tetap) bertahan dan (tetap saling) mencintai,” ujar pria yang sedang menempuh studi di Universitas Gajah Mada ini.

Lebih jauh,  dikutip dari rilis resmi Pernyataan Sikap Koalisi Masyarakat Resah, Jumat (2/10/2020), berikut ini enam tuntutan yang diusung dalam aksi:

  1. Menolak pengesahan RUU Cipta Kerja
  2. Menuntut pemerintah untuk lebih fokus dalam menangani Pandemi Covid-19
  3. Menuntut Presiden untuk mencopot Dr. dr. Terawan Agus Putranto dari jabatan Menteri Kesehatan
  4. Menuntut pemerintah menunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
  5. Menuntut DPR segera mengesahkan RUU PKS
  6. Memperbaiki sistem pendidikan nasional agar lebih adil, inflasi , dan ilmiah 
Penampilan pentas kesenian turut meramaikan jalannya aksi


Selain itu, dalam serangkaian demonstrasi ini, massa juga sempat melakukan long march dari Balai Kota Yogyakarta sampai akhirnya menepi di Pertigaan Jalan Kusumanegara, demi melangsungkan orasi dan pentas kesenian. Ragam poster dan selebaran leaflet juga meramaikan aksi yang berakhir sekitar pukul 17:00 WIB.


Philosofis juga sempat melaksanakan wawancara dengan Koordinator Umum Koalisi Masyarakat Resah, Asfar Yakibuntung. Pria yang berasal dari Flores tersebut mengaku mendapat dukungan positif dari warga sekitar.


“Alhamdulillah respons  masyarakat positif dan mereka mendukung perjuangan mahasiswa.” Ujarnya, yang ditemui pasca-aksi.


Selaras dengan itu, Aksi ini pun menuai pujian dari salah satu warga, Heri Sunarko salah satunya. Pria yang berasal dari Pontianak ini memberikan pandangannya terhadap demonstrasi tersebut dengan berbahasa Jawa.


“Kalau bunganya bagus, jadi seperti unjuk rasa damai," ucapnya,  seraya mengaku sempat wara-wiri, tetapi sama sekali tidak melihat bentrok selama aksi ini.


Namun, klaim tersebut tak sepenuhnya benar. Pasca-aksi segerombolan pelajar sempat dibekuk polisi, karena diduga melakukan pelemparan batu. Namun, pelajar-pelajar tersebut akhirnya dilepaskan karena mereka yang ditangkap tidak terindikasi melakukan pelemparan batu.


Rachmad Ganta Semendawai

Editor: Ahmad Effendi

Reporter: Dissara, Yoga Hanindiya, Nadia Nur Azizah

 

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar