XMsD68HnejBXABBaSiR3nl4DhiBV28OkDfbqDe4F

Gunakan Dua Portal, Begini Jalannya PKKMB FIS UNY 2020

Persiapan Panitia PKKMB FIS 2020 di sela-sela waktu istirahat (11/9/2020)

Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2020 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta dilakukan secara virtual pada Jumat (11/9/2020). Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan dua portal, yakni Zoom dan Google Meet.


Kendati demikian, Koordinator PKKMB Fakultas Ilmu Sosial 2020, David Dimas mengakui, bahwa awalnya panitia telah menyiapkan skenario tatap muka. Akan tetapi, imbuhnya, skenario berubah ketika dipastikan PKKMB digelar secara daring.


“Panitia mulai mengubah skenario dengan membuat room-room secara online demi menampung mahasiswa baru yang berjumlah 800-an orang”, tuturnya.


Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi itu menambahkan, tiap ruang virtual atau room awalnya hanya dipersiapkan dengan kapasitas 500 pengguna, yang didasarkan pada jumlah mahasiswa baru tahun lalu yang berjumlah 600-an.


Namun, mengingat jumlah mahasiswa baru FIS tahun ini naik menjadi 859, panitia akhirnya menambah kapasitas pengguna di room menjadi 1000.


Apresiasi pun hadir dari salah satu peserta, Auliya Rizkikha Syafa namanya. Kala dihubungi via Whatsapp, ia mengaku cukup menikmati rangkaian acara PKKMB FIS 2020, “Seru kak. Jadi paham materi juga punya gambaran dari Fakultas Ilmu Sosial”. Perempuan yang baru saja di terima di Jurusan Ilmu Sejarah ini mengaku semakin termotivasi setelah mengikuti rangkaian talkshow yang diadakan oleh Panitia PKKMB FIS 2020.


Meski pun demikian, bukan berarti acara tersebut tanpa cela. David mengakui, bahwa “jaringan” menjadi kendala utama yang dialami panitia dalam pelaksanaan PKKMB Online pertama ini. Misalnya, ia mencontohkan, panitia harus membeli rooter sendiri untuk mengantisipasi masalah kecepatan wifi eduroam.


Selain itu, ia juga menyadari awamnya pengetahuan mahasiswa baru terkait platform BeSmart juga masih menjadi masalah lain. Selain itu terdapat masalah lagi, terkait kuota internet.


“Panitia pada awalnya ingin menggunakan Google Meet, namun karena terhambat kuota internet, kita berganti ke Zoom,” imbuhnya, seraya menyoroti penggunaan kuota internet pribadi bagi mahasiswa baru.


Padahal sebelumnya, pihak kampus telah mencanangkan pemberian bantuan kuota internet selama rangkaian PKKMB Online. Namun, David mengatakan Mahasiswa Baru tidak menerima bantuan yang direncanakan itu. “Belum. Mahasiswa baru belum mendapatkan kuota gratis seperti yang direncanakan.” Pungkasnya, menutup sesi wawancara. Senada dengan itu, Aulia juga mengaku tidak menerima subsidi kuota yang telah dijanjikan oleh kampus.


Nadiah Nur Azizah

Reporter: Nadia Nur Azizah

Editor: Yoga Hanindiya

 

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar